Senin, 25 April 2016

Jajanan Tradisional Khas Banyuwangi

Banyuwangi merupakan kota yang kaya di segi pariwisata dan kuliner. Akan tetapi, belum lengkap rasanya jika belum membicarakan tentang jajanan yang bisa dijadikan cemilan. Ternyata, Banyuwangi menyimpan banyak jenis makanan cemilan yang layak diketahui oleh semua orang. Berikut jajanan tradisional khas Banyuwangi.


1.  Awok Ketan

Awok ketan atau awuk-awuk ketan merupakan makanan tradisional yang hampir punah karana saat ini sulit ditemukan. Kue dengan nama uni tersebut sudah ada sejak dulu. Kue yang rasanya disebut-sebut mirip wingko tersebut memiliki rasa yang enak dan membuat orang ketagihan. Perbedaan awuk ketan dengan wingko terletak pada cara memasaknya, yakni awuk dikukus dan wingko dipanggang. Tepung ketan, gula, dan parutan kelapa yang berpadu menjadi satu menjadikan makanan ini sangat khas di lidah masyarakat. Bakhan, kue ini dijadikan jajanan resmi di acara-acar tertentu, seperti arisan, syukuran, dan lain-lain.

2. Bagiak

Bagiak merupakan kue jenis kering yang terbuat dari tepung sagu. Memiliki aroma dan bau seperti rempah keningar serta tekstur yang lebih lembut layaknya kue semprit merupakan keunikan dari kue bagiak. Selain menggunakan tepung sagu, bahan lain untuk membuat kue ini adalah gula dan juga tepung tapioka. Bagiak dapat ditemukan dengan berbagai rasa seperti susu, keningar, jahe dan juga rasa kacang. Kue ini sangat laris dan sering dijadikan oleh-oleh khas apabila berkunjung ke Banyuwangi.

3. Bungkuk

Bungkuk!

Mendengar namanya saja Anda sudah merasa aneh. Bungkuk yang satu ini bukan merupakan suatu kondisi tubuh seseorang, melainkan merupakan nama sebuah jajanan khas Banyuwangi. Selain dinamai bungkuk, masyarakat Bnayuwangi juga banyak yang menyebutnya bongko. Jajanan tersebut berbahan dasar pisang dan tepung kanji beserta bahan pelengkapnya seperti gula, garam, vanili, dan kelapa parut. Jajanan dengan rasa nikmat tersebut bisa ditemukan di beberapa tempat, salah satunya di pasr tradisional.

4. Jemblem

Kue jemblem merupakan jajanan idola masyarakat Jawa Timur. Makanan dengan rasa manis yang khas tersebut sering dijadikan teman minum kopi atau teh. Di Jawa Timur, Banyuwangi merupakan kota yang mendapat kehormatan karena mamiliki jemblem sebagai jajanan khas. Di Banyuwangi, kita dapat mudah mendapatkan jemblem. Anda dapat menjumpainya di penjual gorengan. Dengan harga yang murah, Anda sudah dapat menikmati jemblem sepuasnya. Jemblem disebut sebagai makanan yang menyehatkan karena diolah dengan bahan alami. Oleh karena itu, jemblem termasuk makanan lezat yang mengenyangkan.

5. Jongkong Ijo

Jongkong ijo adalah makanan khas Banyuwangi. Makanan dengan nama unik ini merupakan makanan yang tergolong sederhana, baik cara membuatnya atau pun cara penyajiannya. Orangf Banyuwangi pun menggakui hal tersebut bahwa jongkong ijo selain murah juga gampang dibuatnya. Jongkong memiliki rasa yang nikmat. Jajanan tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu hidangan, baik pada hari raya maupun acara-acara tertentu seperti syukuran, arisan, dan lain-lain.

6. Patola

Kue yang satu ini memang merupakan jajanan khas Banyuwangi, namun uniknya kue ini hanya ada pada saat bulan Ramadhan. Kue yang sudah menjadi jajanan yang khas sejak turun temurun membutuhkan tepung beras sebagai bahan utama. Kue ini termasuk kue dengan kuah karena memakannya dengan menggunakan santan manis. Namun seiring berkembangnya zaman, kuah untuk kue ini dimodifikasi sehingga ada juga yang memakannya dengan santan yang menggunakan gula merah. Kue yang memiliki harga tergolong murah ini memiliki aroma yang wangi karena penyajiannya menggunakan daun pisang. Untuk lebih menarik, kue ini tersedia dengan beragam warna, pink, putih dan hijau.

7. Uceng-Uceng dan Gliseng

Nama yang aneh justru membuat penasaran bagaimana rasanya. Itulah yang membuat jajanan yang satu ini banyak dicari ketika berada di Banyuwangi. Perpaduan yang klop antara gliseng dan uceng-uceng sehingga rasanya pas dan mantap. Sangat pas dihidangkan bersama teh atau kopi hangat. Untuk bahan dasar, kue gliseng menggunakan kacang hijau sedangkan useng-useng menggunakan tepung beras. Sentuhan terkahir untuk kombinasi ini adalah memberikan parutan dari kelapa muda sehingga akan terasa perpaduan dari rasa kenyal, manis dan lemak. (EV)

0 komentar:

Posting Komentar