Jajanan
tradisional yang terbuat dari tepung beras, tepung tapioka, gula pasir,
santan dan bahan untuk isiannya berupa pisang ini, merupakan salah-satu
di antara jajanan/kue khas Indonesia. Kue ini dibungkus dengan daun
pisang sehingga sangat terasa nuansa tradisionalnya. Kue yang bernama
Nagasari ini sampai sekarang, seringkali dijumpai pada acara-acara adat,
acara keagamaan dan sejenisnya.
Kue
Nagasari jarang diperjualbelikan. Kue ini seringkali sengaja dibuat
“khusus”
sebagai tambahan suguhan menu di acara-acara, seprti selamatan atau
acara adat-adat masyarakat Jawa di Indonesia . Pengolahan secara
tradisional membuat Nagasari aman untuk dikonsumsi terutama bagi balita
dan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, kue
ini juga bergizi tinggi.
Nilai Filosofi Kue Nagasari
Nagasari
atau Nogosari (Jawa) adalah jenis kue tradisional dan termasuk dalam
golongan kue basah.
Kue Nagasari merupakan kue tradisional yang sangat populer dalam
masyarakat Jawa yang diwariskan secara turun–temurun. Nama Nagasari
sendiri sampai sekarang belum memiliki informasi pasti dari mana
berasalnya. akan tetapi, bila ditinjau dari namanya
terdapat dua suku kata yakni Naga dan Sari, kita mengetahui bahwa Naga
adalah hewan legenda dari daratan Cina yang dilambangkan sebagai jiwa
yang terhormat. Sari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan
sebagai isi utama dari suatu benda. Jadi bila disatukan,
Nagasari berarti isi utama dari suatu benda yang terhormat atau
melegenda.
Nagasari |
maaf kak, apa "isi utama dari suatu benda yang terhormat atau melegenda" sbg arti dr nagasari bisa dipercaya?
BalasHapusArtinya manusia nantinya seperti nagasari. Ganti kostum kulit pisang jadi tepung.
BalasHapusSwdang kan manusia baju jd kain kafan